Kamis, 30 September 2010

DILLEMA


Aku sendirian berada disetapak asing yang tidak pernah aku jumpai,

Aku menangis ditengah keramaian yang tidak seorangpun yang mau menatapku,

Aku berteriak seolah disekitarku ini tidak ada apapun, melihat keseklilingku yang sungguh membuatku terasing,

Berkali-kali dengan pertemuan yang salah
Berkali-kali dengan harapan yang salah
Berkali-kali dengan impian yang salah

Aku ini sakit,
Tapi apa pedulinya aku?
Apa pedulinya aku?
Aku mati saja,
Biar aku mati saja,
Aku pun ingin menghilang seiring menghilangnya senja dalam warna jingga yang menyeruak kepermukaan bumi,
Aku juga ingin sekali ikuti matahari, yang pergi ketika rembulan datang menghampiri,
Aku, aku gila, aku gila, aku gila,
Biarkan aku tutup akhir kata ini dengan sebuah diorama yang menggila dalam sebuah kutipan yang aku sebut singkat sebagai sebuah DILEMA.

2 komentar:

  1. wew...dasyat fan.. :)
    ajarin gw bikin puisi yg bagus dunk??
    heheehe

    BalasHapus
  2. hahahah... biasa ahh bell,,
    blog lw udh rame juga ya,,
    sorry baru sempat buka-buka nih,,
    bikin puisi itu alami,
    biarkan jari, naluri, dan intuisi yg menari,,,hehee

    BalasHapus

Label