Senin, 14 November 2011

TURUT BERDUKA

Akhirnya aku bisa tertidur, & melihatmu masih menggunakan jistring yg sama sperti malam pertama kita, kemudian kamu hilang, dalam awan malam,


Sepintas aku mencari-cari dalam cermin diujung kamar, adakah bayangmu yg sedang menorehkan gincu merah, namun kosong, hanya ada debu pekat.




Lalu aku berpindah ke meja rias, mencoba raba aroma wewangian yg selalu kau semprot ketubuhmu sebelum kita bertemu di ranjang, tapi kosong!


Sampai akhirnya aku keluar, keberanda rumah, kutemukan, papan rangkaian bunga harum kemboja dan melati menusuk.. "Turut Berduka Cita." -Diam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label