Hai, kau pertemukan kami, dalam jarak tiga inchi, aku berdiri lalu kau menari, kemudian pelan kuberbisik, apakah kau benci?
RE: tak sedetik pun benci itu datang merayapi. Ku tetap menari dan dengan penuh harap ku mau kau tetap disini. Dipertemuan tiga inchi
Alarm tengah malamku berbunyi, membangunkan pikiran dalam gelap dan sunyi, ada hati yang sendiri, ingin rasanya segera berlari, pergi..
Aku akan tetap disini, mendengar, merasakan, setiap getaran, lekukan, gelak tawa, atau seteguk air mata yg akan kau bawa, CINTA
RE: Aku tergelak. Apa itu CINTA? Tidak dalam satu nafas pun aku dapat rasakan itu. Yang aku tau, aku hanya menari bahkan saat air mata ini turun
Biar saja kuhantarkan perasaan yang teramat dalam itu kedalam malam tak bertuan, cinta hanya cerita soal rasa, akan hilang segera.
Kuharap bahagia yang tidak punya rupa tanpa batas,
RE: Yang bermula tanpa awal dan tiada pernah berakhir
RE: Aku menunggu hal-hal itu selesai. Cepat atau lambat. Bahagia atau... Terka lah
RE: Sebentar lagi mentari tampak. Ku kirim malaikat untuk menyelinap diantara kantuk mu.
--Dan aku tertidur, terpejam dalam setumpuk kerinduan yang menghujam--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar