Selasa, 08 November 2011

BERNYANYI DALAM KENANGAN




Sudah aku tutup saja catatan harian yang selalu aku bawa kemana aku pergi
dalam lembar terakhir aku tandai bahwa ini benar-benar sudah berakhir,
tidak akan ada perbaikan atau semacamnya,
tidak akan ada pengulangan atau sejenisnya,
hanya akan jadi catatan-catatan yang suatu waktu nanti aku siap untuk membukanya.
Kisah tentang cinta-cintaan itu sepertinya tidak ada habisnya,
seribu orang bosan membacanya
karena hanya bergulat dalam satu tema saja,
satu alur saja,
jatuh cinta, kasih mengasihi, dan ada dua pilihan ending,
bahagia lalu lanjut kepernikahan sampai maut memisahkan,
atau putus ditengah jalan dan sedih yang berkepanjangan mengiringi malam-malam yang sepi.
itulah, ending bahagia yang jatuh cinta, atau patah hati yang jatuh cinta.
Sempat ada keinginan membuka lembaran catatanku itu yang masih rapih,
aku baca halaman pertama, runtutan kisah-kisah bahagia,
kemudian aku berhenti,
langsung aku ingat di halaman terakhir ada tetesan air mata,
karena kehilangan.. iya,  rasa kehilangan yang begitu sulit di deskripsikan
ada perbedaan jarak antara rentan waktu,
aku tak bisa merabanya, karena begitu cepat datang dan pergi,
aku juga tidak bisa melihatnya, karena seakan kasat mata,
ini adalah yakinnya aku yang yakin meyakinkan diri,
melihat kali terakhir pertemuan  seperti puisiku terdahulu,
yang kita begitu berbeda,
aku jelas sebetulnya sudah tahu, bahwa ini ya memang sudah berakhir,
dia sudah sangat bahagia disana,
disana yang terbentang langit Jimbaran yang berhias bintang-bintang,
disana bahagianya dia melingkar dibawah selimut Uluwatu,
dan disana dia bahagia serentak dengan hentakkan musik disco di sepanjang Seminyak...
disana dia yang bahagia bersemarak dengan deburan ombak Dreamland..
Satu ini memang sudah berakhir, biar sajalah berakhir,
hanya saja ingatan-ingatannya yang masih cukup kuat melekat,
file foto-fotnya yang masih tersimpan rapih dalam kotak hitam,
atau sebuah pemantik yang sengaja aku ambil darinya karena itu barang kesayangannya,
lihatkan, jelas sekali aku masih saja mengenangnya,
tapi sudahlah, itu hanya sebuah lelucon patah hati,
yakin saja bahwa berakhirnya ini akan datang satu waktu awal baru yang segera di mulai
dan bersiaplah kedatangan cerita-cerita baru,
persiapkan hati ini untuk dia yang belum tahu sudah sampai dimana,
hanya tinggal tunggu saat yang tepat ketika hati ini sudah lahir lebih kuat..
semoga lebih kuat!


Inspiring from the song Move On by Andien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label