Selamat malam,
Kau menungguku dengan setia,
Duduk dikursi kayu tua di ruang tamu,
Entah sambil tertidur pulas, atau sambil duduk bersenda gurau dengan dia yang mencintaimu,
Kau menungguku dengan setia,
Duduk dikursi kayu tua di ruang tamu,
Entah sambil tertidur pulas, atau sambil duduk bersenda gurau dengan dia yang mencintaimu,
Aku ketuk pintu mungkin hampir tengah malam,
Aku tekan bell mungkin hampir sepertiga pagi,
Aku tekan bell mungkin hampir sepertiga pagi,
Saat seisi rumah pulas dibalik selimut, engkau tetap bergegas bangun, terdengar langkah-langkah tergesamu dari luar, satu pertanyaan saat engkau muncul dari balik pintu:
"Sudah lama 'nang?"
"Sudah lama 'nang?"
Aku lihat wajahnya dibawah lampu teras depan yang temaram, ada beberapa lipatan diantara kedua matanya, dan sekilatan uban putih berpantulan dari kepalanya..
Meskipun terlihat betapa ia terkantuk-kantuk, tanpa berat hati menawarkanku untuk makan masakannya tadi sore, atau menawarkanku air hangat untuk cuci muka atau mandi kalau mau,
Kemudian mengantarkan aku kekamar, dan bertanya sekali lagi, apakah mau aku disiapkan makan malam meski aku tahu itu sudah begitu larut.
Berulang setiap harinya,
Usianya semakin menua,
Tapi satu yang tidak pernah menua darinya,
Cinta kasihnya kepadaku yang begitu besar,
Sayangnya yang tak berubah, dan perhatiannya yang semakin hari semakin bisa aku rasakan..
Usianya semakin menua,
Tapi satu yang tidak pernah menua darinya,
Cinta kasihnya kepadaku yang begitu besar,
Sayangnya yang tak berubah, dan perhatiannya yang semakin hari semakin bisa aku rasakan..
Terimakasih Ibuku,
Aku sungguh mencintaimu..
Aku sungguh mencintaimu..
Inspiring frong Song For Mama, Boyz ll Men
Tidak ada komentar:
Posting Komentar